
Seputarliga – Ballon d’Or dianggap sebagai salah satu penghargaan paling bergengsi di dunia sepakbola dengan para nama legendaris telah memenangkannya dalam beberapa tahun ke belakang, tetapi kriteria dan format untuk meraihnya kini dirombak oleh France Football mulai tahun ini dan tahun-tahun berikutnya.
France Football yang akan bertanggung jawab sebagai penyelenggara sejak 1956 dan memperkenalkan Ballon d’Or Feminin pada 2018, mengungkapkan empat perubahan besar dalam penentuan siapa pesepakbola terhebat di planet tersebut.
Ballon d’Or kini akan menilai penampilan seorang pemain dalam rentang satu musim, yang biasanya mencakup Juli atau Agustus sampai dengan Mei atau Juni, alih-alih dalam rentang satu tahun, yang mencakup Januari-Desember dan harus menilai performa pemain dalam dua separuh musim.
Duta besar Ballon d’Or sekaligus legenda Chelsea Didier Drogba serta jurnalis yang pilihannya paling mendekati hasil edisi sebelumnya akan ikut menyusun daftar kandidat pemenang penghargaan prestisius tersebut.
Edisi sebelumnya, perwakilan dari 170 negara ikut ambil bagian dalam proses pemungutan suara. Tetapi mulai sekarang hanya 100 negara teratas dalam ranking FIFA (dan 50 teratas untuk sepakbola wanita) yang boleh ikut memilih.
Perubahan ini tentu berpengaruh buat Indonesia, yang terakhir menempati peringkat FIFA ke-160. Oleh karena itu, pelatih dan kapten timnas Indonesia (Shin Tae-yong & Evan Dimas pada edisi 2021) kehilangan hak memilihnya di Ballon d’Or kecuali jika menembus 100 besar peringkat FIFA.
Mengingat Ballon d’Or adalah penghargaan individual, para pemilih diinstruksikan untuk memprioritaskan penampilan individual, dan menomorduakan pencapaian kolektif.
Fair play dan sikap teladan juga bakal dipertimbangkan dalam pemilihan.