Seputarliga – FIFA telah menjatuhkan sanksi kepada presiden klub Indonesia Tira Persikabo, Bimo Wirjasoekarta. Bimo dinyatakan bersalah untuk kasus intimidasi dan eksploitasi pemainnya.
Sanksi itu diumumkan oleh FIFA pada Selasa (4/4/2023) malam WIB. Bimo dinyatakan telah melanggar beberapa aturan induk sepakbola.
Aturan yang dilanggar meliputi Pasal 24 (Perlindungan integritas fisik dan mental), Pasal 26 (Penyalahgunaan posisi) dan, dan Pasal 14 (Tugas Umum) Kode Etik FIFA tahun 2023.
Bimo dinilai telah melakukan mengintimidasi, memaksa, mengancam, dan mengeksploitasi pemain. FIFA tidak menyebutkan siapa pemain yang menjadi korban hal tersebut.
Hukuman yang dijatuhkan FIFA adalah Bimo Wirjasoekarta dilarang beraktivitas di dunia sepakbola selama dua tahun, serta juga disanksi denda 10 ribu franc Swiss (setara dengan Rp 165 juta).
“Majelis hakim telah melarang Mr Bimo Wirjasoekarta, Presiden klub Indonesia Tira Persikabo, untuk mengambil bagian dalam semua kegiatan yang berhubungan dengan sepakbola selama dua tahun (ditangguhkan untuk masa percobaan tiga tahun) setelah menemukan dia bersalah atas tindakan intimidasi, paksaan, ancaman dan eksploitasi terhadap pemain,” pernyataan resmi FIFA.
Bimo Wirjasoekarta juga sebelumnya tersandung masalah sengketa gaji eks pemain Persikabo, Alex Goncalves. Pemain asal Brasil itu menuntut pembayaran gaji 100 persen saat kompetisi Liga 1 vakum pada tahun 2021 lalu.
Alex mengungkapkan ini di media sosial dan turut melaporkan kasus ini kepada FIFA. Persikabo balik melaporkan Alex dengan pasal pencemaran nama baik ke kepolisian.
Setelah saling melaporkan, Alex dan Persikabo kemudian berdamai dan menyepakati untuk saling mencabut laporan masing-masing. Alex diminta mencabut laporannya ke FIFA, Persikabo juga menarik laporannya ke kepolisi, sebagaimana telah disepakati di kantor PSSI pada tanggal 24 Desember 2021.
Alex kemudian berpulang ke Brasil pada 28 Desember 2021 dan didampingi oleh Kedutaan Besar Brasil. Alex kembali melaporkan Persikabo ke FIFA dengan alasan mendapat tekanan saat membuat kesepakatan damai.
Kemudian FIFA menyatakan bahwa Putusan DRC FIFA no Ref. Nr. FPSD-3269 tetap berlaku dan meminta Persikabo dan PSSI untuk patuh dan menjalankan putusan tersebut. Persikabo tetap diwajibkan melunasi hak pemain asal brasil itu sebesar 100 persen sesuai kesepakatan awal.